Tak ada tempat lain di dunia ini yang merayakan bunga sakura layaknya di Jepang. 

Selain menyimpan keindahan, bunga-bunga mungil berwarna merah muda ini juga menjadi bagian penting dalam budaya Jepang. 

Berbagai spesies pohon sakura yang berjumlah ratusan dapat dijumpai di seluruh Jepang. Bahkan, bunga sakura sangat populer hingga dijuluki bunga nasional tidak resmi Jepang. Dan kemunculan mereka dirayakan besar-besaran di seluruh negeri selama musim semi dengan makanan, lagu, tarian, dan kebersamaan. 

Bunga-bunga kecil ini telah dirayakan selama berabad-abad. Dan hari ini, para wisatawan datang dari seluruh dunia untuk menyaksikannya setiap musim semi. Bunga sakura yang menjadi ikon Jepang bahkan memiliki prakiraannya sendiri, para wisatawan yang budiman dapat merencanakan perjalanan mereka selama momen puncak mekarnya bunga sakura. 

Ke mana pun perjalanan Anda, jangan sampai melewatkan keajaiban musim sakura di Jepang. 

Berikut ini semua yang perlu Anda ketahui tentang saat-saat indah sepanjang tahun ini, termasuk festival bunga sakura yang paling diperingati di negara ini, serta kapan dan di mana Anda dapat melihat saat terbaik mekarnya bunga sakura.

Apa itu festifal bunga sakura ?

Festival bunga sakura di Jepang adalah tradisi budaya sejak berabad-abad yang lalu. 

Berlangsung di seluruh penjuru negeri, festival ini diperingati dengan piknik, pesta, sake, dan pesta menonton, yang juga disebut sebagai hanami, yang berarti "melihat bunga."  

Para sejarawan memperkirakan bahwa hanami sudah ada sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Awalnya, festival hanami diperuntukkan bagi para bangsawan Jepang dan berfokus pada bunga plum, bukan bunga sakura.

Saat ini, festival bunga sakura telah menjadi andalan di kalangan masyarakat, menarik wisatawan dari seluruh dunia dan seluruh Jepang yang ingin melihat bunga sakura, atau yang dikenal dengan sebutan "sakura," mekar sepenuhnya.

Kenapa musim bunga sakura dirayakan dijepang?

Bunga sakura menyimpan makna budaya bagi seluruh Jepang. Setiap tahunnya, bunga sakura yang menjadi ikon Jepang dirayakan besar-besaran sebagai penanda datangnya musim semi, waktu di mana harapan, pembaruan, dan kehidupan baru mencapai puncaknya. 

Meskipun umur bunga sakura relatif singkat, namun masa mekarnya bunga sakura yang singkat menjadi pengingat akan keindahan dan kehidupan yng tidak kekal. Pemikiran ini sering disebut sebagai "mono no aware," atau tidak ada yang abadi, dan dapat ditemukan dalam seni, lagu-lagu rakyat, dan budaya populer Jepang. 

Dalam agama Shinto, dikatakan bahwa sakura memiliki roh atau kekuatan suci, yang menjadikan musim mekarnya bunga sakura sebagai acara budaya yang penting di kalangan masyarakat. Dalam ajaran Buddha, bunga sakura melambangkan kefanaan kehidupan.